Etika Memotret
Selamat datang di jagotheme, Di sini, kami akan berbagi informasi menarik, tips berguna, dan pandangan inspiratif kali ini tentang Etika Memotret , Bersiaplah untuk memperluas pengetahuan Anda dan meraih inspirasi baru setiap kali Anda mengunjungi jagotheme. semoga postingan
Artikel edukasi,
Artikel LITERASI MEDIA,
Artikel TIPS&TRIK, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Dengan senang hati, kami mempersembahkan kepada Anda tulisan-tulisan yang dikurasi dengan cermat untuk memberikan pengalaman membaca yang memuaskan. Selamat membaca!".
Judul : Etika Memotret
link : Etika Memotret
Fotografi saat ini menjadi satu kegiatan lazim yang dilakukan oleh banyak orang. Namun jangan lupa ada etika dalam memotret. Etika ini menjadi penting terutama jika berkaitan dengan manusia lain. Berikut beberapa etika dalam memotret.
1. Usahakan orang menerima kehadiran Anda
Bagi para fotografer jurnalis dan mereka yang menyukai pemotretan orang, Anda harus berusaha agar kehadiran Anda diterima baik oleh orang lain dan tidak menjadi ancaman. Ada baiknya Anda menjelaskan identitas Anda, serta Anda berlaku ramah dan murah senyum dengan sesekali menyapa. Namun Anda tetap menjaga jarak agar Anda bisa menemukan sisi yang berbeda dari obyek Anda.
2. Jangan pernah memberi tips dan janji muluk
Para fotografer jurnalistik sangat tahu bahwa sekali mereka memberikan tips kepada obyeknya setelah pemotretan, itu akan menjadi tradisi yang membahayakan bagi keberlangsungan liputan foto di masa datang. Kecuali Anda datang ke suatu lokasi lalu men-set up untuk kepentingan komersil dengan melibatkan penduduk lokal, maka itu wajib bagi Anda memberikan fee, karena didasarkan untuk kepentingan komersial.
3. Bisa membedakan antara area publik, area terbatas dan area terlarang
Untuk area publik seperti jalanan dan taman, Anda tak perlu meminta ijin kepada siapapun. Namun jika Anda memotret di area terbatas seperti mal, stasiun, bandara dan semacamnya, wajib hukumnya bagi Anda untuk meminta ijin, kecuali Anda mau secara sembunyi-sembunyi mengambil gambar di lokasi tersebut. Jika Anda seorang foto jurnalis, meminta ijin akan lebih baik untuk menghindari tuntutan dari pemilik tempat. Yang jelas-jelas Anda tak bisa memotret adalah area terlarang seperti istana presiden, fasilitas militer dan fasilitas rahasia negara.
4. Hindari Memotret nude sebagai modus foto seni
Bagi sebagian fotografer hobi, memotret perempuan terutama dengan pose nude merupakan kepuasan dan kebanggaan pribadi. Namun, jika pemotretan nude tentu merugikan bagi perempuan apalagi jika perempuan tersebut memang bukan berprofesi sebagai model panas. Jika terjadi perselisihan Anda dapat terkena UU ITE dan pornografi dengan ancaman hukuman yang berat.
5. Jangan Memotret minuman keras dan rokok
Memotret orang dengan memasukan unsur minuman keras dan rokok merupakan suatu pengaruh yang buruk. Hal ini bisa menjadi inspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Terbayang pada diri Anda bukan, jika Anda menginspirasikan keburukan akan berlipat pengaruhnya di luar sana.
6. Hentikan Memotret korban musibah dan kecelakaan
Adakah yang lebih manusiawi dibanding hanya menonton dan memotret korban musibah? Seandainya adegan di balik, Anda yang menjadi korban akankah Anda masih berpikir untuk memotret musibah itu? Kalau Anda bukan jurnalis atau pihak yang berkepentingan, ada baiknya ketika tidak menolong, lebih etis jika Anda menyingkir dari lokasi musibah.
7. Menghormati jalannya upacara keagamaan atau adat
Ada banyak orang yang tidak mengerti lalu mengabadikan upacara keagamaan dan adat dengan melanggar batas-batas wilayah pemotretan, sehingga mengganggu kekhusyukan mereka. Ada peristiwa memalukan sebagai contoh buruk fotografi, yakni beberapa individu memotret upacara keagamaan di candi Borobudur dengan melanggar wilayah pemotretan, yang mengundang reaksi negatif dari para netizen.
8. Memasukkan form kontrak rilis model dan rilis properti sebagai bagian dari perjanjian
Jika Anda seorang fotografer jurnalis, Anda tidak memerlukan kontrak perjanjian dengan obyeknya karena tujuan Anda memang bukan untuk komersil melainkan kepentingan berita. Namun lain hal jika Anda seorang fotografer komersil, Anda wajib menyertakan perjanjian bersama agar tidak terjadi hal-hal berupa tuntutan di muka hukum.
Setelah Anda memahami 8 tips ini, semoga Anda menjadi lebih waspada dan bisa menjaga diri selama memotret. Semakin sering berpetualang di luar rumah, Anda akan semakin menjadi fotografer yang bisa menempatkan diri.
Selamat memotret.
Anda saat ini sedang membaca artikel Etika Memotret dengan link https://jagotheme.blogspot.com/2018/09/etika-memotret.html
Judul : Etika Memotret
link : Etika Memotret
Etika Memotret
1. Usahakan orang menerima kehadiran Anda
![]() |
www.google.com |
2. Jangan pernah memberi tips dan janji muluk
Para fotografer jurnalistik sangat tahu bahwa sekali mereka memberikan tips kepada obyeknya setelah pemotretan, itu akan menjadi tradisi yang membahayakan bagi keberlangsungan liputan foto di masa datang. Kecuali Anda datang ke suatu lokasi lalu men-set up untuk kepentingan komersil dengan melibatkan penduduk lokal, maka itu wajib bagi Anda memberikan fee, karena didasarkan untuk kepentingan komersial.
3. Bisa membedakan antara area publik, area terbatas dan area terlarang
Untuk area publik seperti jalanan dan taman, Anda tak perlu meminta ijin kepada siapapun. Namun jika Anda memotret di area terbatas seperti mal, stasiun, bandara dan semacamnya, wajib hukumnya bagi Anda untuk meminta ijin, kecuali Anda mau secara sembunyi-sembunyi mengambil gambar di lokasi tersebut. Jika Anda seorang foto jurnalis, meminta ijin akan lebih baik untuk menghindari tuntutan dari pemilik tempat. Yang jelas-jelas Anda tak bisa memotret adalah area terlarang seperti istana presiden, fasilitas militer dan fasilitas rahasia negara.
4. Hindari Memotret nude sebagai modus foto seni
Bagi sebagian fotografer hobi, memotret perempuan terutama dengan pose nude merupakan kepuasan dan kebanggaan pribadi. Namun, jika pemotretan nude tentu merugikan bagi perempuan apalagi jika perempuan tersebut memang bukan berprofesi sebagai model panas. Jika terjadi perselisihan Anda dapat terkena UU ITE dan pornografi dengan ancaman hukuman yang berat.
5. Jangan Memotret minuman keras dan rokok
![]() |
www.google.com |
6. Hentikan Memotret korban musibah dan kecelakaan
Adakah yang lebih manusiawi dibanding hanya menonton dan memotret korban musibah? Seandainya adegan di balik, Anda yang menjadi korban akankah Anda masih berpikir untuk memotret musibah itu? Kalau Anda bukan jurnalis atau pihak yang berkepentingan, ada baiknya ketika tidak menolong, lebih etis jika Anda menyingkir dari lokasi musibah.
7. Menghormati jalannya upacara keagamaan atau adat
![]() |
www.google.com |
8. Memasukkan form kontrak rilis model dan rilis properti sebagai bagian dari perjanjian
Jika Anda seorang fotografer jurnalis, Anda tidak memerlukan kontrak perjanjian dengan obyeknya karena tujuan Anda memang bukan untuk komersil melainkan kepentingan berita. Namun lain hal jika Anda seorang fotografer komersil, Anda wajib menyertakan perjanjian bersama agar tidak terjadi hal-hal berupa tuntutan di muka hukum.
Setelah Anda memahami 8 tips ini, semoga Anda menjadi lebih waspada dan bisa menjaga diri selama memotret. Semakin sering berpetualang di luar rumah, Anda akan semakin menjadi fotografer yang bisa menempatkan diri.
Selamat memotret.
Sumber Literasi :
https://www.bernas.id/53759-etika-dalam-memotret-jadilah-fotografer-etis-nomor-6-penting.html
==================
Sebelum kami memposting ulang tulisan ini, kami menelaah sejauh mana tulisan dari www.bernas.id ini ditulis. Sebelum itu kami mohon ijin berbagi tulisan ini kepada komunitas blogger kami, sebagai bentuk berbagi pengetahuan yang cukup penting. Terima kasih sebelumnya kami ucapkan. Salam
Demikianlah Artikel Etika Memotret
Demikianlah artikel tentang Etika Memotret kali ini. Saya berharap bahwa tulisan ini telah memberikan wawasan dan informasi yang berguna bagi Anda. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar atau pertanyaan di bawah ini. Terima kasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di postingan berikutnya!.
Anda saat ini sedang membaca artikel Etika Memotret dengan link https://jagotheme.blogspot.com/2018/09/etika-memotret.html
Posting Komentar untuk "Etika Memotret "